tak seindah senyum yang terlihat

Jesus, i'm weak, i'm fragile. Hold my hand, hug me. Give me power for finishing my problem now, i know You always be there for me, hug and help me.

Ini hidup ku, yang terkadang orang-orang hanya melihatku dari sisi luar ku. Senyum dan tawa selalu terlihat di hari-hariku, tanpa mereka tau betapa rapuhnya aku, betapa sulitnya perjalanan kehidupanku. Mereka selalu bilang hidupku mudah, hidupku penuh bahagia, tanpa mereka tau bagaimana setiap permasalahan yang aku hadapi, bagaimana perjuanganku menutupi sedihku.
Aku memang cengeng, aku tak tau harus kemana aku mengaduh, harus kemana aku bercerita mencurahkan semua hal yang ingin aku bagi. Hanya Tuhan, ya hanya Tuhan tempatku cerita, tempatku berbagi rahasia. Karena aku merasa percuma ketika harus bercerita pada mama, entah mengapa setiap aku cerita pada mama papa, bukan jalan keluar yang ku dapatkan, justru malah sebuah penyesalan, ya menyesal cerita pada mereka, bukan membuat lega, tapi selalu membuatku serasa tersudutkan, entah kenapa aku selalu salah di hadapan mereka.
Kadang iri lihat teman-teman lain yang selalu menceritakan segala hal pada orang tua mereka, selalu merasa lega setelah mereka berbagi cerita, tapi aku ? yang aku alami tak sama dengan yang mereka rasakan. Inilah yang terkadang membuatku semakin rapuh tapi membuat aku menjadi mandiri. Kini setiap duka dan kesulitan yang ku rasakan sebisa mungkin tak aku ceritakan, cukup aku pendam, cukup ku ceritakan pada Tuhan, terutama semua permasalah yang ku hadapi dalam pekerjaanku.
Tuhan aku tau, semua yang ku alami, semua yang ku hadapi, bukan membuatku semakin lemah, tapi membuatku semakin kuat, membuatku semakin dewasa, dan aku tau itu jalan agar aku bisa menemukan rencana-Mu yang indah, walau perjalanan kehidupanku tak seindah senyumku yang terlihat oleh mereka.